Pos Belitung Hari Ini

Bincang dengan Titi Anggraini, Pembina Perludem: Pilkada 2024 Digelar dalam Situasi Tidak Ideal

Masyarakat bisa dikatakan belum berkonsentrasi pada proses Pilkada. Sulit melakukan penetrasi politik gagasan.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini edisi Jumat, 22 November 2024 

Tapi karena ada putusan tersebut, calon tunggal bisa ditekan menjadi 37 daerah saja. Dan dari catatan saya, ada 111 paslon yang hanya diusung 1 parpol. Itu dikontribusikan mayoritas karena adanya putusan MK. Kalau tidak ada itu akan bertabur calon tunggal. 

Ini Pilkada yang tidak maksimal. Masyarakat, pemilih, parpol masih dipengaruhi euphoria pemilu, di saat yang sama agenda politik lokal sudah pindah ke Pilkada. Persiapan terburu-buru, sosialisasi tidak maksimal, pendidikan politik kurang optimal menyasar. Akhirnya kebih banyak politik yang berorientasi simbol dan replikasi strategi kampanye politik nasional.

Jika ditarik lebih khusus di Belitung Timur, ada dua calon sehingga polarisasi sangat terlihat. Bagaimana Anda melihat hal itu?

Secara alamiah, Pilkada dengan dua paslon akan meningkatkan tensi kompetisi. Jadi walaupun itu relatif agak bisa dinetralisir, di mana Pilgub dan Pilbup digelar bersamaan, dimana ada irisan-irisan berbeda antara koalisi partai di kabupaten dan di provinsi, tapi tetap saja dalam konteks kompetisi yang lokalitasnya sangat tinggi, dua paslon meningkatkan tensi dan peluang benturan di antara para pendukung.

Oleh karena itu, memang paslon dan parpol pendukung harus ditagih komitmennya, harus bisa berkompetisi secara damai dan mengedepankan politik gagasan. Benturan massa dan konflik antar pendukung bisa ditekan kalau para pemilih dikondisikan dengan baik oleh paslon untuk berkompetisi secara damai mengedepankan nilai-nilai kedaerahan. Dan berorientasi pada politik gagasan. 

Jangan sampai paslon sendiri yang memprovokasi pendukungnya. Dan benturan dan konflik akan lebih mudah tercipta kalau paslon melakukan provokasi dan pendekatan yang memanasi situasi.

Kalau paslon dan parpol sudah memahami kondisi dua paslon sangat sengit, maka mereka dituntut untuk komitmen untuk tidak memanasi dan provokasi para pendukung. (*)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved