Berita Bangka Belitung
5 Ton Pasir Timah Disita di Keranggan-Tembelok Bangka Barat, Kapten dan ABK Tersangka, Pemilik Buron
Nakhoda berikut anak buah kapal (ABK) pengangkut pasir timah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini.
Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
POSBELITUNG.CO - Satpolairud Polres Bangka Barat berhasil mengamankan 5 ton pasir timah ilegal yang diangkut oleh sebuah kapal kayu di perairan Keranggan-Tembelok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (24/4/2025) malam.
Nakhoda berikut anak buah kapal (ABK) ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini.
Sedangkan pemilik pasir timah ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Kapal kayu mengangkut pasir timah berukuran 15 GT itu terlihat bersandar di Pelabuhan Mentok pada Jumat (25/4/2025) sore.
Kapal ini ditangkap Polairud Polres Bangka Barat setelah kedapatan mengangkut pasir timah tanpa izin di perairan Keranggan Mentok pada Kamis malam.
Dalam kapal terdapat total delapan orang, terdiri dari, seorang nakhoda kapal, satu teknisi mesin, satu juru masak dan lima ABK.
Semuanya telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Mako Polairud Polres Bangka Barat.
Baca juga: Pesan Mess Belitung di Jakarta Bakal Lebih Mudah Via Aplikasi, Berobat Wajib Lampir Surat Rujukan
Muatan kapal atau barang bukti saat ini telah diamankan polisi.
Muatan itu sebanyak 100 karung warna putih berisikan pasir timah kering dengan berat total 5 ton.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha mengemukakan kronologi penangkapan kapal mengangkut pasir timah ilegal ini terjadi pada Kamis (24/4/2025) malam pukul 23.30 WIB di perairan Keranggan dan Tembelok Mentok.
Anggota Satpolairud Polres Bangka Barat saat itu sedang patroli malam dan mendapati adanya aktivitas kegiatan PIP pertambangan pasir timah di wilayah perairan laut Keranggan dan Tembelok.
"Dalam proses patroli anggota Satpolairud melihat kapal kayu ukuran 15 GT warna biru dan hijau sedang lepas jangkar.
Ditemukan 100 buah karung warna putih yang berisikan timah dengan berat kurang lebih 5 ton," ungkap Pradana Aditya Nugraha kepada wartawan saat jumpa pers di Mako Polairud Polres Bangka Barat, Jumat (25/4/2025) sore.
Menurut pengakuan para ABK, jelas kapolres, barang bukti pasir timah itu akan dibawa keluar dari Bangka Barat.
ABK dan nakhoda kapal diketahui berasal dari Kepulauan Riau.
"Maka anggota Satpolairud mengamankan delapan orang yang diduga mengangkut pasir timah tanpa izin dan barang berupa 100 kampel timah dengan berat 5 ton diamankan dan dibawa ke Kantor Satpolairud Polres Bangka Barat," ujarnya.
Baca juga: Kalender Mei 2025, Daftar Hari Libur Nasional, Cuti Bersama & Hari Besar, Kapan Cocok Liburan?
Delapan orang yang diamankan polisi, masing-masing bernisial SL sebagai nakhoda kapal, KPR sebagai teknisi mesin kapal, DLT sebagai juru masak di dapur, RS anak buah kapal, MS anak buah kapal, NH anak buah kapal, ZAI anak buah kapal dan IS anak buah kapal.
"Mereka ini merupakan satu keluarga terdiri dari paman dan keponakan yang alamat tempat tinggal berada di Desa Penuba Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, berdasarkan KTP," jelasnya.
Kapolres menjelaskan asal dan pemilik barang pasir timah ini saat ini belum terungkap.
"Bahwa inisial SML belum terungkap yang berperan sebagai orang yang menyuruh pelaku SL (nakhoda kapal) dan teman-temannya untuk melakukan pengangkutan pasir timah tanpa izin dari Bangka Barat menuju ke perbatasan Indonesia - Malaysia," katanya.
Kapal yang dibawa oleh nakhoda SL membawa pasir timah ini rencananya sudah ditunggu oleh kapal lain yang berbendera negara asing.
"SML memberikan upah sebesar Rp 14.000.000 kepada SL selaku kapten kapal.
Sedangkan ABK diberikan upah sebesar Rp 7.000.000," lanjutnya.
Aditya mengungkapkan nakhoda kapal dan ABK telah ditunggu di titik koordinat yang sudah ditentukan.
Apabila telah berada pada koordinat itu yakni perairan Mentok, mereka diminta agar berkomunikasi dengan orang bernama OPI yang saat ini masih dalam proses pengejaran polisi.
"OPI dalam hal ini merupakan warga Bangka yang menurut keterangan SL bahwa OPI adalah orang yang mengkoodinir kegiatan di lapangan tersebut.
Kegiatan pengangkutan pasir timah tanpa izin sudah berlangsung sebanyak dua kali.
Pertama terjadi sebelum lebaran Idul Fitri kemarin.
Kemudian yang kedua terjadi saat penangkapan semalam," kata kapolres.
Para tersangka kini terancam dikenakan pasal 161 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang Jo Pasal 55 KUHPidana.
Barang bukti yang diamankan polisi saat ini berupa satu unit kapal kayu ukuran 15 GT warna biru dan hijau, satu unit perahu jenis puncung warna biru list merah, pasir timah yang belum ditimbang sebanyak 100 buah karung yang berisikan pasir timah dengan berat keseluruhan kurang lebih 5 ton, satu buah alat pelacak GPS kapal dan alat komunikasi nahkoda dan ABK.
(Bangkapos.com/Riki Pratama)
pasir timah
Keranggan
Tembelok
Kabupaten Bangka Barat
Polres Bangka Barat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Posbelitung.co
Oknum Wartawan Online di Bangka Barat Jadi Tersangka Dugaan Kasus Pemerasan Kepala DLH |
![]() |
---|
Devita dan Mira Atlet Catur Tunarungu Bangka Belitung Sabet 6 Medali SEA Deaf Games 2025 |
![]() |
---|
Tanggal 27 Agustus 2025 Hari Apa? Pemprov Bangka Belitung Tetapkan Libur ASN dan Non ASN |
![]() |
---|
Kasus Penipuan Berkedok Servis Mobil di Bangka Barat, Rp20 Juta Ludes, Sparepart Ikut Raib |
![]() |
---|
Pendaftaran Pawai HUT RI di Bangka Belitung Sisa 4 Hari Lagi, 297 Peserta Pastikan Ikut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.