Video

Polisi Ungkap Bullying, Kelalaian hingga Dugaan Pelecehan di Kasus Zara

Investigasi kematian siswi kelas satu, Zara Qairina Mahathir, terus berkembang dengan temuan mengejutkan.

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Teddy Malaka

Meski begitu, saat ini mereka masih aktif bertugas.

Sebelumnya, Direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, M. Kumar, juga menegaskan ada ketidakpatuhan SOP dalam penyelidikan awal.

Selain masalah internal kepolisian, muncul pula kasus baru di media sosial.

Polisi memburu seorang pengguna TikTok yang mengaku sebagai dokter bedah dan terlibat dalam otopsi Zara.

Dalam siaran langsung, pria itu menyebut Zara meninggal karena melompat sendiri dari gedung sekolah.

Namun, Kementerian Kesehatan Malaysia memastikan orang tersebut bukan dokter spesialis dan tidak terlibat dalam autopsi.

Menteri Komunikasi, Datuk Fahmi Fadzil, menyebut akun TikTok tersebut telah menyebarkan informasi palsu yang memicu kebingungan publik.

Polisi menyatakan, perbuatan itu melanggar hukum dan dapat mengganggu proses penyelidikan.

Akun dengan nama @berjuanguntukzara kini berubah ke mode pribadi untuk menghindari interaksi publik.

Pihak berwenang menegaskan bahwa hanya tim medis resmi di Rumah Sakit Queen Elizabeth I yang menangani autopsi Zara.

Masyarakat diminta lebih waspada terhadap berita tidak terverifikasi dan berhenti menyebarkan informasi menyesatkan.

Kasus kematian Zara Qairina kini tidak hanya menyangkut dugaan bullying, tetapi juga kelalaian institusi, dugaan pelecehan seksual, hingga penyebaran hoaks di media sosial.

Publik mendesak agar kebenaran diungkap sepenuhnya dan keadilan ditegakkan bagi korban.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Polisi Temukan Adanya Bullying, Kelalaian dan Pelecehan Seksual dalam Kasus Kematian Zara Qairina

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved