Harga Ayam Naik, Penjual Mi Ayam di Belitung Timur Pilih Bertahan Tanpa Naikkan Harga

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kenaikan harga ayam potong hingga mencapai Rp50 ribu per kilogram mulai dirasakan para pedagang di Kabuapten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Satu di antaranya Upik, pedagang mi ayam di Belitung Timur.

Ia mengaku tetap berusaha bertahan tanpa menaikkan harga jual dagangannya.

Meski harga bahan baku meningkat, Upik memilih untuk menyesuaikan keuntungan agar pelanggan tetap bisa menikmati mie ayam buatannya dengan harga terjangkau.

“Sebenarnya sudah enggak kaget, bahan baku kan memang enggak mungkin normal terus, pasti ada naik turunnya,” tutur Upik saat ditemui di warungnya, Senin (20/10/2025).

Upik biasanya membeli ayam antara 10 hingga 20 kilogram per hari untuk kebutuhan jualan. 

Kenaikan harga ayam, menurutnya, tentu berpengaruh pada biaya produksi, namun ia enggan membebankan kondisi ini kepada pembeli.

“Kami kan kalau situasi begini, tidak mungkin menaikkan harga mi ayam. Jadi ya dapat untungnya sedikit, beda waktu harga ayam stabil,” jelasnya.

Meski menghadapi tantangan harga bahan baku yang naik, Upik bersyukur karena permintaan tetap stabil.

 “Alhamdulillah, permintaan tetap ramai. Pembeli juga banyak yang sudah langganan, jadi kami tetap semangat jualan,” tambahnya.

Upik berharap harga ayam di Belitung Timur dapat segera normal kembali. 

 “Mie ayam kan jadi bahan baku utama dagangan, kami dari pedagang pasti berharap harga normal kembali, jadi ya untungnya juga tidak tipis seperti sekarang,” harapnya. 

Diberitakan sebelumnya, harga ayam potong di Pasar Lipat Kajang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kini harga jual ayam mencapai Rp50 ribu per kilogram.

Kondisi ini terjadi diperkirakan karena rantai pasokan ayam hidup terganggu di beberapa daerah penghasil. 

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)