Pos Belitung Hari Ini

Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukamadai Bangka Selatan, 11 Warga Pesta Narkoba

Ketika dilakukan penangkapan, para pelaku diketahui telah usai berpesta narkoba dan akan kembali melakukan transaksi.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Jumat, 7 November 2025, memuat headline berjudul 11 Warga Pesta Narkoba. 
Ringkasan Berita:
  • Tim gabungan mengamankan 11 orang diduga pelaku tindak pidana narkotika saat penggerebekan di kawasan Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Bangka Selatan.
  • Para pelaku diketahui melakukan transaksi narkoba selama 24 jam penuh, dengan modus berpura-pura sebagai tempat nongkrong warga sehari-hari.
  • Selain mengamankan para pelaku, tim gabungan juga menemukan barang bukti, timbangan digital, bong, plastik klip dan sabu-sabu seberat 19,3 gram bruto yang diduga kuat milik para bandar yang ditangkap.

 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Suasana tenang selepas subuh di kawasan Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendadak berubah mencekam.

Kamis (6/11/2025) pagi, tim gabungan penegakan hukum Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Direktorat Narkoba serta Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Babel serta Polres Basel berjumlah 60 anggota, melakukan penggerebekan di salah satu lapak berjualan yang disulap menjadi tempat transaksi dan pesta narkoba di kawasan padat penduduk itu.

Aksi penggerebekan dilakukan setelah petugas menerima laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas mencolok di lokasi tersebut. 

Lapak kecil yang terletak di gang sempit dan berimpitan dengan rumah-rumah warga di wilayah pesisir Sukadamai itu, ternyata menjadi markas peredaran narkoba yang beroperasi nyaris tanpa henti.

Dari hasil penyelidikan, para pelaku diketahui melakukan transaksi narkoba selama 24 jam penuh, dengan modus berpura-pura sebagai tempat menongkrong warga sehari-hari.

Kepala BNNP Babel, Brigjen Pol Eko Kristianto mengatakan, dalam penggerebekan tersebut aparat berhasil mengamankan 11 orang yang diduga menjadi pelaku tindak pidana narkotika.

Mereka masing-masing berinisial YP, TK, RM, BN, RK, AG, SP, JH, AL, KD, dan TB.

Ketika dilakukan penangkapan, para pelaku diketahui telah usai berpesta narkoba dan akan kembali melakukan transaksi.

Beberapa orang lainnya berhasil melarikan diri dari penangkapan petugas.

“11 orang yang kami amankan semuanya merupakan laki-laki,” ungkap Eko, Kamis (6/11/2025).

Positif Narkoba

Ia membeberkan seluruh orang yang diamankan langsung dilakukan tes urine. Hasilnya mengejutkan, semua positif menggunakan narkoba

Dari hasil pemeriksaan awal, 8 orang diketahui menggunakan sabu-sabu. Sedangkan tiga orang lainnya positif mengonsumsi pil ekstasi. 

Berdasarkan pemeriksaan sementara 11 orang ada berperan sebagai bandar, pengedar dan pengguna narkoba.

Selain mengamankan para pelaku, tim gabungan juga menemukan barang bukti, timbangan digital, bong, plastik klip dan sabu-sabu seberat 19,3 gram bruto yang diduga kuat milik para bandar yang ditangkap.

“11 pelaku yang diamankan tadi itu ada bandar, pengedar dan pengguna,” papar Eko.

Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, barang bukti dan para pelaku dibawa ke kantor BNNK Basel selanjutnya dibawa ke BNNP Babel.

Adapun lokasi penggerebekan terletak di jantung Sukadamai, kawasan pesisir yang dikenal padat penduduk, dengan rumah- rumah berdempetan dan lorong-lorong sempit.

Wilayah ini menjadi salah satu titik rawan di Toboali karena aksesnya terbuka langsung ke laut, memudahkan para pelaku keluar masuk membawa barang haram tanpa terpantau.

Sukadamai menempati peringkat pertama daerah paling rawan peredaran narkoba di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Aktivitas peredaran narkoba di kawasan itu sudah berlangsung sejak lama, bahkan menjadi pusat masuknya narkoba dari luar daerah, terutama dari jaringan asal Provinsi Sumatera Selatan.

“Sukadamai menjadi sentral masuknya narkoba dari luar daerah, khususnya jaringan Sumatera Selatan,” ucapnya.

Eko menegaskan, penggerebekan di Sukadamai bukanlah operasi dadakan, melainkan hasil pengintaian panjang tim gabungan.

Mereka memantau aktivitas mencurigakan di kawasan itu selama berhari-hari sebelumnya.

Ia mengungkapkan seluruh pelaku akan diproses hukum sesuai peran masing-masing.

Para bandar dan pengedar akan dijerat dengan pasal berat terkait peredaran narkoba.

Menurut Eko, tak ada tempat aman bagi bandar narkoba

Tim gabungan akan melakukan pengejaran dan melakukan tindakan tegas kepada para bandar narkoba. Termasuk mempersempit ruang gerak bandar narkoba lewat penegakan hukum yang tegas.

“Kepada bandar narkoba kita nyatakan tegas untuk perang. Untuk bandar narkoba yang melarikan diri akan kita kejar sampai ke manapun,” pungkasnya.

Pendekatan Berbeda

Sementara itu, terhadap para pengguna atau korban penyalahgunaan narkotika, BNN menempuh pendekatan berbeda.

Mereka akan dirangkul dan diarahkan ke jalur rehabilitasi agar bisa pulih dan kembali berdaya. 

Saat ini telah terdapat dua orang yang direhabilitasi oleh BNN dan progresnya cukup bagus, sehingga diharapkan bisa menjadi solusi penanganan narkotika di daerah.

“Kami berkomitmen bersama pemerintah daerah untuk bisa mengafirmasi kepada masyarakat suka damai dengan kegiatan yang lebih positif,” urainya.

Sebagai langkah preventif dan preemtif lanjutnya, BNN akan mengintensifkan program Sambang Sebalai Humanity.

Yakni kegiatan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi, pembinaan, dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba.

Melalui program ini, BNN dapat mempersempit ruang gerak para pengedar serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika.

BNN turut mengupayakan proses rehabilitasi dengan penguatan religi. Selain rehabilitasi kesehatan, sosial, kesehatan dan terapi vokasi.

Rehabilitasi religi difokuskan dengan cara itikaf dengan disediakan pembimbing untuk diberikan terapi pengobatan. 

Itikaf merupakan amalan sunah denganm berdiam diri di dalam masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan zikir.

“Kita juga memiliki program rehabilitasi religi dan terapi kesehatan serta vokasi,” sebutnya.

Eko memastikan perang melawan narkotika di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tak hanya soal penindakan, khususnya dengan langkah tegas terhadap bandar.

Melainkan pula pendekatan humanis terhadap pengguna guna penyelamatan generasi muda ke depannya.

“Akan ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti deklarasi dan vokasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” tukas Eko.

Sebelumnya, Lurah Tanjung Ketapang, Sunarno, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi penggerebekan tersebut.

Ia turut mendampingi petugas selama proses berlangsung. Penggerebekan berlangsung sekitar pukul 07.15 WIB.

“Iya, memang ada penggerebekan,” kata dia.

Menariknya, operasi kali ini juga mendapat perhatian langsung dari pimpinan tertinggi BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol Eko Kristianto.

Namun Sunarno enggan membeberkan lebih jauh mengenai penggerebekan tersebut, termasuk jumlah barang bukti maupun berapa orang yang diamankan.

“Kalau mau info detailnya ke BNN Kabupaten Bangka Selatan,” ucap Sunarno.

Kepala BNNK Bangka Selatan, Hendra Amoer, turut membenarkan bahwa operasi gabungan tersebut telah rampung.

Saat ini, proses pemeriksaan terhadap terduga pelaku dan barang bukti tengah berlangsung di Kantor BNNK Bangka Selatan.

Pihak BNN belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah pelaku maupun barang bukti yang diamankan.

“Iya, sudah selesai (penggerebekan). Sekarang di kantor,” jawabnya singkat.

Penggerebekan ini menjadi bukti nyata keseriusan BNN Kabupaten Bangka Selatan dalam menekan peredaran narkoba di wilayahnya.

Sebelumnya, lembaga ini juga berhasil mengungkap kasus peredaran sabu di wilayah Desa Kaposang, yang menjadi salah satu titik rawan peredaran barang haram tersebut.

Deretan pengungkapan ini menunjukkan pola kerja yang semakin agresif dari BNN Kabupaten Bangka Selatan dan dukungan penuh dari BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Keduanya berupaya menjaga Bangka Selatan tetap bersih dari ancaman narkoba yang menyasar hingga ke lingkungan perumahan warga.

Langkah cepat dan tegas ini menjadi peringatan keras bagi jaringan pengedar yang masih mencoba bermain di wilayah Bangka Selatan

Aparat kini tak hanya bergerak reaktif, tapi sudah masuk hingga ke jantung pemukiman untuk memutus mata rantai peredaran barang haram tersebut.  (u1)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved