Berita Bangka Belitung

PAD Bangka Barat Hingga 10 November 2025 Terealisasi 70,87 Persen

PAD Kabupaten Bangka Barat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga 10 November 2025 sudah terealisasi sekitar 70,87 persen

Penulis: Riki Pratama | Editor: Kamri
Bangkapos.com/Riki Pratama
KEPALA BP2RD - Kepala BP2RD Pemkab Bangka Barat, Muhammad Ali. 

Ringkasan Berita:
  • BP2RD Kabupaten Bangka Barat memasang target Rp 126.248.737.500 untuk PAD pada 2025.
  • Retribusi daerah ditargetkan Rp 48.528.767.400 dan hingga 10 November 2025 sudah terealisasi pada angka 70,57 persen.

 

POSBELITUNG.CO - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka Barat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga 10 November 2025 sudah terealisasi sekitar 70,87 persen atau berkisar Rp 89 miliar. 

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kabupaten Bangka Barat memasang target Rp 126.248.737.500 untuk PAD pada 2025.

Kepala BP2RD Pemkab Bangka Barat, Muhammad Ali mengatakan angka target dan realisasi PAD berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. 

"Kalau kita lihat dari sisi pajak daerahnya, tahun ini ditargetkan senilai Rp 64.719.970.100.

Sampai per 10 November 2025 kemarin telah tercapai Rp 64,77 persen," ujar Muhammad Ali, Kamis (13/10/2025).

Ali mengatakan pajak daerah sudah tercapai sekitar Rp 41.921.350.452. 

Sementara retribusi daerah ditargetkan Rp 48.528.767.400 dan hingga 10 November 2025 sudah terealisasi pada angka 70,57 persen atau sekitar Rp 34.244.525.366,30.

"Ada juga pendapatan lain-lain sebagai penyumbang PAD seperti jasa giro, jasa giro kas daerah, pendapatan bunga atas penempatan uang pemda.

Pendapatan denda pajak daerah, denda pajak hotel, termasuk BLUD, denda retribusi daerah," ujarnya.

Ali menegaskan untuk menggenjot PAD Bangka Barat ke depan telah disiapkan langkah-langkah oleh BP2RD. 

Seperti akan melakukan intensifikasi dengan memaksimalkan sumber pendapatan yang ada, dengan metode yang dilakukan dengan memperbaharui data objek pajak.

"Itu titik awalnya atau starting poinnya di situ.

Kalau kita sudah punya data yang kuat, maka kita akan lebih mudah menagihnya.

Tetapi kalau datanya tak kuat, maka akan terjadi kebocoran di mana-mana," katanya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved