Buaya Diduga Diracun
Dua Bangkai Buaya di Jerambah Gantung Pangkalpinang Terabaikan, Buaya Seruni Dibiarkan Tenggelam
Belakangan buaya yang mati itu disebut bernama Seruni. Pemberian nama dilakukan seorang warga.
Setelah mendapat izin, Mantul bersama kelima rekannya menaiki kapal bermesin tempel 15 PK sepanjang sekitar 8 meter, lalu menuju lokasi bangkai buaya yang berada sekitar 10 menit perjalanan dari dermaga nelayan.
“Saat tiba di lokasi, kami menemukan buaya dalam posisi terlentang dengan perut menghadap ke atas. Pada buaya tersebut terlihat sebuah seling pancing dari besi berdiameter setebal jari kelingking pria dewasa, sepanjang sekitar 1 meter, menjulur keluar dari mulut buaya. Seling itu tersambung ke tali pancing panjang yang melilit tubuh buaya, dan ujungnya tertancap pada dua kayu besar di
pinggir sungai,” ucap Mantul.
“Kayunya itu dalam sekali, kami harus pakai kapal untuk nariknya. Itu saja butuh waktu sekitar 30 menit sampai akhirnya bisa lepas dan dibawa ke daratan,” tambah Mantul.
Ditarik Mobil
Setelah buaya berhasil dibawa ke daratan, proses pengangkatannya juga berlangsung sulit.
Tubuh buaya yang besar dan berat membuat para nelayan harus menariknya menggunakan sebuah mobil.
Mantul memperkirakan ukuran buaya tersebut mencapai panjang sekitar 4 meter lebar badan sekitar 60 cm saat buaya berada di darat, puluhan warga sekitar langsung berdatangan.
Banyak yang berfoto dan ingin melihat dari dekat karena jarang melihat buaya sebesar itu muncul di sungai dekat permukiman.
Namun masalah muncul ketika warga hendak menguburkan buaya tersebut.
Alat berat yang biasanya ada di lokasi ternyata telah dipindahkan, sehingga para nelayan tidak bisa menggali lubang menggunakan
alat manual karena ukuran buaya terlalu besar.
Pada pukul 11.30 WIB, buaya tersebut akhirnya kembali diikat di pinggir sungai sambil menunggu alat berat datang.
Dari pantauan Bangka Pos Group pada pukul 13.00 WIB, bangkai buaya sudah mulai mengeluarkan bau amis menyengat.
Seling pancing besar masih terlihat menggantung dari mulut buaya. Ketika ditanya lebih lanjut, para nelayan menjelaskan bahwa mata pancing yang digunakan untuk menjerat buaya sudah tidak tampak.
“Sepertinya mata pancing sudah masuk jauh ke dalam perut buaya. Mau buka mulutnya juga susah karena sudah kaku,” ujar salah satu nelayan.
Mantul menceritakan ini adalah kedua kali penemuan buaya dengan kasus dan penyebab yang sama pada tahun.
Eksklusif
buaya
Jerambah Gantung
Kota Pangkalpinang
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Kecamatan Gabek
Pos Belitung Hari Ini
| Kalender 2025, Tanggal 17 November 2025 Memperingati Hari Apa? Ada Hari Pelajar Internasional |
|
|---|
| Sarwendah Syok Dua Debt Collector Datangi Rumahnya, Tagih Kredit Mobil Range Rover |
|
|---|
| Cara Mengatasi Sulit Buang Air Besar dengan Ramuan Herbal |
|
|---|
| Karier Manaf Zubaidi Tamat usai Berseteru dengan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Update Perkembangan Harga Terbaru Emas Antam Hari Ini 16 November 2025, Naik atau Turun? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20251117-Pos-Belitung-Hari-Ini-edisi-Senin-17-November-2025.jpg)