Buaya Diduga Diracun

Dua Bangkai Buaya di Jerambah Gantung Pangkalpinang Terabaikan, Buaya Seruni Dibiarkan Tenggelam

Belakangan buaya yang mati itu disebut bernama Seruni. Pemberian nama dilakukan seorang warga.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Senin, 17 November 2025, memuat headline berjudul Buaya Seruni Dibiarkan Pecah dan Tenggelam. 

“6 bulan yang lalu sama juga kami menemukan buaya dengan lokasi yang tidak jauh dari penemuan ini ukuran buaya juga sama, dengan seling pancing ukuran juga sama,” ucap Mantul.

Mantul berharap untuk tidak menganggu habitat buaya karena mereka dan para nelayan menggantungkan hidup di sungai tersebut ditakutkan ketika bangkai buaya yang banyak maka akan mengundang buaya juga.

Diduga Racun

Hanya berselang sehari dari temuan pertama, seekor buaya sepanjang sekitar tiga meter kembali ditemukan dalam kondisi mati mengambang, Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. 

Penemuan kedua ini pertama kali dilaporkan oleh Mantul, nelayan setempat yang juga terlibat dalam evakuasi buaya sebelumnya.

“Kondisinya mirip seperti kemarin, sudah mati dan mengambang. Di mulutnya ada kail. Bedanya, kali ini pakai tali plastik kecil, bukan seling besi seperti yang pertama,” ujar Mantul, Minggu (9/11/2025).

Lokasi penemuan buaya kedua tak jauh dari titik pertama, sekitar setengah jam perjalanan perahu dari bawah Jerambah Gantung.

Saat dievakuasi, tali yang melilit tubuh buaya sempat terlepas, meninggalkan umpan berupa usus ayam yang berbau menyengat dan diduga telah diberi racun.

“Umpan itu jelas diracun. Buayanya mati karena makan umpan. Ini sudah unsur kesengajaan,” tegas Mantul.

Ia menuturkan, proses evakuasi kali ini lebih mudah karena ukuran buaya lebih kecil dibanding buaya pertama yang panjangnya mencapai empat meter.

Bangkai buaya kemudian diamankan ke tepi sungai sebelum dikembalikan ke perairan.

Dua temuan beruntun dalam waktu 24 jam membuat warga dan nelayan mulai resah.

“Kami harap aparat bisa menyelidiki siapa yang sengaja memancing dan meracun buaya. Kalau dibiarkan, masyarakat bisa ketakutan,” ucapnya.

Menurut Mantul, buaya di kawasan Sungai Jerambah Gantung selama ini tidak pernah mengganggu warga. 

“Buaya di sini banyak, dari yang kecil sampai besar sekitar delapan meter. Tapi kalau lihat manusia, mereka justru lari. Tidak pernah menyerang,” katanya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved