Saksi Kata

Suami Istri Asal Belitung Jadi Korban TPPO, Diduga Dipekerjakan sebagai Scammer

Sejumlah warga Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali dikabarkan menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Novita

Ringkasan Berita:
  • Sejumlah warga Belitung diduga menjadi korban TPPO dan dipekerjakan sebagai scammer di luar negeri.
  • Dua di antaranya adalah pasangan suami istri berinisial BT (25) dan YA (26) yang hingga kini belum memberi kabar.
  • Kontak terakhir keluarga dengan korban terjadi pada 6 November melalui video call saat ulang tahun anak mereka.

 

POSBELITUNG.CO - Sejumlah warga Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali dikabarkan menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang yang diduga dipekerjakan sebagai scammer.

Di antara mereka terdapat pasangan suami istri berinisial BT (25) dan YA (26) yang hingga kini belum memberikan kabar kepada keluarga.

Keluarga mengaku cemas karena komunikasi terakhir terjadi pada 6 November 2025 melalui panggilan video saat ulang tahun anak pasangan tersebut.

M, adik BT, menuturkan bahwa keberangkatan keduanya berlangsung sekitar akhir September 2025.

Ia mengingat keberangkatan itu tampak mendadak karena langsung dilakukan setelah keduanya membuat surat kesehatan.

Menurut M, kakaknya kemungkinan sengaja tidak memberi tahu orang tua karena khawatir tidak mendapatkan izin.

Dari cerita yang pernah disampaikan BT, pasangan itu sempat menuju Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Bogor.

Setelah itu, mereka melakukan perjalanan menuju Kalimantan dan kemudian melintas hingga ke wilayah Malaysia.

BT sempat menyebut rencana bekerja di Thailand dan menyampaikan bahwa pekerjaan tersebut berkaitan dengan aktivitas scamming.

Namun, BT jarang menjelaskan detail pekerjaan maupun lokasi tempatnya bekerja.

Komunikasi pun sangat terbatas karena mereka hanya bisa menelepon saat menghubungi anak mereka.

M mengatakan bahwa ia tidak bisa menghubungi balik karena saat bekerja BT tidak diperbolehkan memegang ponsel.

Ia juga pernah mendengar bahwa BT dan istrinya sempat dipindahkan ke lokasi lain yang diduga berada di wilayah perbatasan.

Perpindahan itu bahkan membuat mereka harus berjalan kaki cukup jauh untuk mencapai tempat baru.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved