Babel Kekurangan Guru PLB, Dindik Apresiasi Guru Mengabdi di SLB, Ervawi: Guru SLB Hatinya Harus Dua

Dari ratusan guru yang mengabdi di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Bangka Belitung, hanya sedikit yang lulusan PLB.

Penulis: Novita CC | Editor: Novita
Bangkapos.com/Riki Pratama
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Ervawi. Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung berusaha untuk menambah guru Pendidikan Luar Biasa (PLB) di Babel. 

"Pilihan mengabdi jadi seorang guru merupakan pengabdian yang luar biasa pada pendidikan dan patut diapresiasi, terlebih guru pendidikan khusus, ini disyukuri karena tidak semua orang mampu menjadi guru SLB," ujar Kunlistiani, Selasa (27/12/2022).

Dia menyebutkan, menjadi guru yang mengabdi di SLB membuat seseorang memiliki pribadi lebih sabar dibandingkan guru pada umumnya.

"Menjadi guru berkebutuhan khusus perlu kesabaran yang lebih besar karena anak berkebutuhan khusus (ABK) belum bisa memahami mana yang salah dan benar. Di sini kelebihan guru SLB melakukan pendekatan dan pemahaman yang benar ekstra sabar," katanya.

Dia menilai, seorang guru SLB itu memiliki kepedulian yang luar biasa, serta memiliki keyakinan dan alasan kemanusian yang hebat.

"Guru SLB memiliki semangat juang yang tinggi, mereka mampu menemukan kebesaran Tuhan, setiap anak memiliki bakat dan minat tertentu di balik keistimewaan dan mampu mendampingi anak yang berprestasi atau terbatas yang melampaui batas," katanya.

Bagi Kunlistiani, guru SLB adalah motivator ulung untuk membuat anak-anaknya mandiri.

"Tentu saja ini didasarkan rasa ikhlas, tulus dan sabar. Jadi layak seorang guru SLB diberikan apresiasi," ucapnya.

Butuh Perhatian

Terpisah Anggota DPRD Babel Fraksi PKS, Aksan Visyawan mengatakan guru Sekolah Luar Biasa harus diperhatikan.

"Dewan sebagai fungsi pengawasan dinas pendidikan, berharap guru SLB ini juga diperhatikan," ungkap Aksan, Selasa (27/12/2022).

Hal itu karena guru anak berkebutuhan khusus, tentunya memiliki kelebihan berupa kesabaran dibandingkan dengan guru pada umumnya.

"Mereka tentunya punya kelebihan, dari segi kesabaran dan juga kompetensi. Selain itu pasti punya keahlian khusus dari guru pada umumnya," ujarnya.

Tidak hanya itu sebagai anggota dewan dia memberikan perhatian pada sisi penggajian ataupun kompetensi yang dimiliki.

"Jangan sampai gajinya terlambat, ataupun skill dan kompetensi pendidik itu kurang," tambahnya.

Selain itu, secara pribadi dia juga memberikan apresiasi tinggi bagi guru anak berkebutuhan khusus.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved