Babel Kekurangan Guru PLB, Dindik Apresiasi Guru Mengabdi di SLB, Ervawi: Guru SLB Hatinya Harus Dua

Dari ratusan guru yang mengabdi di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Provinsi Bangka Belitung, hanya sedikit yang lulusan PLB.

Penulis: Novita CC | Editor: Novita
Bangkapos.com/Riki Pratama
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Ervawi. Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung berusaha untuk menambah guru Pendidikan Luar Biasa (PLB) di Babel. 

"Karena skill khusus yang mereka miliki, tentunya guru SLB juga harus diberikan penghargaan berbeda," tuturnya.

Terakhir, dari banyak kelebihan dimiliki itu tentunya apresiasi nyata juga perlu diberikan pada mereka.

"Jadi perlu juga diberi insentif lebih dari sisi finansial bagi mereka. Karena tadi guru SLB, merupakan orang-orang terpilih bukan seperti pada umumnya," katanya.

Jangan Dijadikan Anak Tiri

Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Prof Bustami Rahman mengatakan secara teknis guru sekolah umum dan guru sekolah luar biasa (SLB) berbeda.

Menurut Bustami, pendidikan SLB memang mempunyai teknis tersendiri dan berbeda dengan sekolah umum. Namun dalam hal cita-cita ideologi pendidikan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lalu, Bustami menilai pendidikan sekolah luar biasa termasuk tenaga pengajarnya kurang mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Bustami mengatakan seharusnya, siswa, guru dan pendidikan sekolah luar biasa harus lebih diperhatikan ketimbang sekolah umum, seperti anggaran yang cukup semisalnya.

"Maka orang-orang disable ini harus dipelihara sebaik-baiknya, sebagaimana kita memelihara orang-orang yang normal, sama saja, kebutuhannya, bahkan menurut saya harus lebih diperhatikan," kata Bustami, Selasa (27/12/2022) malam.

Bustami juga berpandangan, tenaga pendidik yang mengajar di SLB mempunyai tantangan yang lebih ketimbang menjadi guru di sekolah umum.

"Sebetulnya, gaji guru SLB itu harus lebih tinggi dari pada gaji dosen, maksud saya itu untuk menekankan bahwa sungguh sulit mendidik anak-anak SLB ketimbang yang umum," kata Bustami.

"Paling tidak, setara dengan gaji guru di sekolah umum, jangan dijadikan anak tiri," sambungnya.

Lebih lanjut, Bustami menyebutkan sebenarnya perhatian pemerintah sudah cukup baik dalam tataran umum yang telah mengikuti undang-undang dasar yang berbunyi mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Perhatian itu sudah dari dulu ada, yang kita tekankan itu tinggal meningkatkan saja, itu saja, supaya tidak timpang," pungkasnya.

Banyak Pengalaman Menarik

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved