Berita Belitung

Wabup Belitung Ingin Bangunan Food Court Bernilai Heritage

Di awal pembahasan rencana pembangunan gedung food court di Jalan Sriwijaya, Tanjungpandan sempat bergulir wacana pemindahan pedagang yang berjualan.

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Kamri
Istimewa/Dok. Dinas KUMKMPTK Belitung
Rancangan pembangunan food court atau pusat kuliner di area eks SMEP Tanjungpandan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Bebel). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Wacana memindahkan pedagang yang berjualan di halaman Gedung Nasional Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel)  seperti masih sulit terealisasi.

Padahal di awal pembahasan rencana pembangunan gedung food court di Jalan Sriwijaya, Tanjungpandan itu sempat bergulir wacana pemindahan pedagang yang berjualan di halaman Gedung Nasional Tanjungpandan.

Namun wacana tersebut nampaknya bakal sulit terealisasi melihat rencana lebih lanjut bahwa pedagang yang berjualan di pusat kuliner ini harus menjual kuliner khas yang variatif, mengantongi perizinan seperti sertifikat halal serta akan melalui proses seleksi.

"Pak Bupati yang putuskan. Kalau di pikiran saya, pedagang Gedung Nasional harus dipecah, ada yang ke Keramik (Kolong Keramik) dan tempat lain. Kita butuh alun-alun sih untuk tempat hiburan masyarakat setempat berkumpul, asal terjaga dan rapi, its okay," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie kepada Posbelitung.co, Jumat (5/5/2023).

Baca juga: Dinas KUKMPTK Belitung Cetak 150 Pelaku KUKM, Pahami Digital Marketing

Dalam rapat rencana integrasi Galeri KUKM dan UMKM Mall bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait membahas lebih lanjut gambaran fisik bangunan food court, rencana pengelolaan dan jembatan penyeberangan yang akan menghubungkan galeri KUKM dengan food court.

Termasuk penyampaian soal perlunya persiapan pengaturan lalu lintas di sekitar area bangunan pusat kuliner yang menjadi proyek 'peninggalan' di masa jabatan Bupati Sahani Saleh dan Wakil Bupati Isyak Meirobie ini.

Adanya sisa struktur dinding dari bangunan sekolah ini juga masih menjadi pertimbangan antara mempertahankan atau merobohkannya lantaran konstruksi yang tak lagi kokoh.

Namun Isyak menginginkan agar sisa bangunan tersebut tidak dibongkar.

Melainkan melakukan penguatan di struktur belakang.

Dengan demikian, nantinya bangunan food court yang dibangun, di sisi depannya memiliki nilai heritage.

"Saya penginnya tidak dibongkar, karena ada namanya The Ruins of Saint Paul's di Macau. Itu reruntuhan gereja, justru orang datang dan foto-foto. Kalau membangun yang baru gampang, justru banyak negara sekarang menyelamatkan bangunan yang ada. Ini kita masih utuh, tinggal penguatan struktur lewat belakang, depannya tetap utuh," ujar lulusan Seni Rupa dan Desain Universitas Tarumanagara ini.

Baca juga: Wisata Belitung: Bubur Jawak, Kuliner Khas yang Diolah dengan Santan dan Gula Aren, Rasanya Lezat

Penamaan bangunan food court pun masih akan melalui proses pembahasan.

Penamaan ini akan menjadi karakteristik dan kekhasan bangunan yang digadang-gadang menjadi ikon baru bagi UMKM Belitung tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas KUMKM, Perdagangan, dan Tenaga Kerja (KUMKMPTK) Kabupaten Belitung Syamsudin mengatakan, pembangunan food court dengan pagu Rp12 miliar tersebut mulai memasuki tahapan persiapan pembangunan fisik.

Pengerjaan food court akan mulai dilakukan sekitar pertengahan Mei 2023.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved