Pos Belitung Hari Ini

Bocah di Pangkalpinang Meninggal Akibat Terseret Arus Drainase, Cahaya Tak Sempat Pakai Baju Lebaran

Isak tangis keluarga pecah saat jasad Cahaya, bocah berusia empat tahun tiba di rumah duka di Kelurahan Semabung Lama, Kota Pangkalpinang.

|
Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini edisi 9 April 2024 

“Setelah balik lagi tidak nyampai 1 menit, Cahaya sudah tidak ada," ungkapnya.

Kini Puasin pasrah dan ikhlas dengan apa yang telah menimpa keluarganya. Ia pun hanya bisa memanjatkan doa untuk Cahaya yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semabung Baru, Pangkalpinang.

"Mungkin sudah takdir, kita hanya bisa menerima. Yang di Atas lebih sayang dengan Cahaya," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Desi Puspita Sari (38) tak henti menangis, meratapi anaknya, Cahaya (4) yang belum ditemukan. Cahaya diduga hilang setelah jatuh ke saluran air atau drainase, lalu terseret arus di Jalan Ahmad Yani Pangkalpinang, Minggu (7/4/1014) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Peristiwa nahas itu terjadi saat korban bermain di pinggiran saluran air saat kondisi hujan sedang lebat.

Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian dengan menyusuri saluran air hingga ke muara Kampung Nelayan, Kota Pangkalpinang. Namun belum membuahkan hasil.

Desi ditemui Bangka Pos Group, Minggu (7/4/2024) menceritakan, sebelum kejadian dia masih melihat putrinya berada dekat pinggir saluran air.

Menurut Desi, anaknya itu hanya berjarak sekitar tiga meter dari saluran air atau tepat di samping rumah makan tempat dirinya bekerja.

Saat itu Desi bermaksud pergi ke dapur sebentar untuk mengambil bawang. Hanya sekitar 1 menit, dia kembali lagi ke depan dan tak lagi mendapati anaknya.

"Anak saya itu biasa di pinggir saja, gak pernah main ke depan atau ke belakang. Paling sekitar satu menit, saya lagi ngambil bawang di dapur, pas balik udah tidak ada lagi," ungkap Desi dengan mata memerah.

Rasa cemas pun terus menyelimuti Desi saat menyadari putrinya hilang dalam sekejap. Desi kemudian melakukan berbagai upaya pencarian, termasuk memeriksa rumah teman-temannya dan menyisir sejumlah ruko untuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Hujan tadi tinggi airnya, saya takut dia terjun mengambil sesuatu. Sekarang sudah jam berapa, saya sudah cek CCTV apakah ada yang membawa dia pergi atau tidak, tapi tidak ada," ucapnya dengan nada sedih.

Ia pun berharap anaknya yang sedang dalam pencarian dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan Tim SAR Gabungan telah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban.

Korban diduga terseret arus aliran saluran air drainase di Jalan Ahmad Yani, Kota Pangkalpinang sekitar pukul 13.00 WIB saat hujan lebat.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved