Jawaban Oknum Dosen UMS pada Mahasiswi, Saat Kirim Kata-kata Rayuan Ajak Berhubungan Badan

Rayuan maut oknum dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terungkap.

Editor: Alza
Kolase Tribunnews
Isi DM Wakil Dekan di UMS dengan mahasiswi, yang mengajak berhubungan badan. 

Rektorat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengalihkan bimbingan skripsi mahasiswi diduga korban pelecehan kepada dosen yang lain.

Dosen yang sebelumnya mengampu mahasiswi itu saat ini diberikan sanksi sementara tidak boleh membimbing dan menguji skripsi, tesis maupun disertasi.

Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna mengatakan, sanksi sementara yang dijatuhkan itu karena dosen itu telah melanggar aturan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus dan dalam proses pemeriksaan.

"Mahasiswa tidak perlu takut karena bimbingan dialihkan ke dosen yang lain.

Dan tidak diuji oleh dosen itu.

Jadi, mahasiswa tidak perlu takut kalau dalam posisi dia benar," kata EM Sutrisna, di Gedung Rektorat UMS, pada Selasa (9/7/2024) Dikutip dari kompas.com.

Pemeriksaan terkait dugaan pelecehan masih dilakukan oleh Komite Disiplin.

Pemeriksaan tidak hanya dilakukan terhadap dosen yang diduga melakukan pelecehab.

Tetapi mahasiswi diduga korban pelecehan termasuk orang yang mengetahui terkait dugaan tindak pelecehan juga tidak luput dari pemeriksaan.

"Nanti di Komite Disiplin akan ditentukan prosesnya yang mengadu akan dipanggil, yang diadukan juga akan dipanggil.

Terus semua orang yang diperkirakan tahu dan terlibat akan dimintai keterangan.

Tapi dalam waktu yang terpisah," ungkap dia.

Sementara, Gubernur Mahasiswa BEM FKIP UMS Andika Eldyansyah menambahkan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan fakultas dan prodi untuk menyampaikan tuntutan korban.

Korban merupakan mahasiswi program studi (Prodi) Pendidikan Akuntansi FKIP.

"Tuntutan sementara dari korban ada tiga. Pertama tidak ada kenaikan jabatan, kedua mengenai jam mata kuliah yang dipersingkat satu kali dalam satu minggu.

Ketiga dosen ini tidak diberi wewenang untuk membimbing," ungkap dia.

Andika mengatakan, kondisi korban masih trauma pascakejadian yang dia alami.

"Terakhir saya ketemu korban masih trauma. Bahkan ketika kami ketemu kadang (korban) masih nge-freeze (belum stabil)," kata dia.

(tribunsolo.com/kompas.com)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved