Pos Belitung Hari Ini
Massa Bakar Kendaraan dan Kantor PT Foresta di Membalong, Bupati Belitung Minta Warga Tahan Emosi
Massa yang emosi melakukan perusakan pada Rabu (16/8/2023) sore. Beberapa kendaraan operasional PT Foresta dan satu gedung kantor rusak parah.
"Setelah kami tahu, kami sampaikan ke pimpinan PT Foresta di Kantor Tanjung Rusa Estate (TRSE) yang dipimpin oleh Pak Aswin, Manajer Perusahaan PT Foresta beberapa hari lalu.
Setelah itu, kami sampaikan ke beliau, kami tunjukkan tempatnya dan meminta agar area tersebut jangan dipanen sampai ada keputusan," kata Martoni, Kamis (17/8/2023) malam.
Namun permintaan masyarakat dilanggar pihak perusahaan. Pada Rabu (16/8/2023), atas instruksi manajemen, karyawan dari beberapa divisi ditugaskan memanen hingga di area tersebut.
Masyarakat yang mengetahui hal itu, berbondong-bondong mendatangi area untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Sekitar pukul 10.00 WIB, di lokasi yang sama saat bertemu dengan pimpinan perusahaan yakni Manajer PT Foresta, Aswin menyebutkan, perusahaan memanen sawit itu berdasarkan perintah manajemen pusat.
"Manajemen pusat kok langsung berani. Saya sampaikan selama ini kami minta datangkan pihak manajemen tidak pernah dihadirkan, katanya masih diajukan ke pusat, saat itu saya minta kepada pimpinan, Pak Aswin, agar menghubungkan dengan manajemen untuk menyelesaikan permasalahan," ucap Martoni.
"Hadirkan manajemen, karena kami capek permasalahan ini tidak pernah selesai. Saya sampaikan, kami pokoknya tidak mau tahu, nanti sore tolong sampaikan ke manajemen, kami minta jawaban, kalau bisa hadirkan manajemen, kami capek, kami minta ke perusahaan untuk penyelesaian permasalahan," sambung Martoni.
Masyarakat marah
Saat itu memang sempat terjadi kericuhan dan adu mulut. Masyarakat yang tidak sabar pun terus berdatangan. Namun menunggu jawaban, masyarakat sempat pulang dan berkumpul kembali di area Kantor PT Foresta Tanjung Kembiri Estate (TKME) sekitar pukul 14.30 WIB.
Sekitar seribu masyarakat Kecamatan Membalong berkumpul di sekitar kantor. Tak hanya pria, ibu-ibu yang juga geram bahkan datang membawa kayu.
Belum sempat bertanya dengan pimpinan perusahaan, masyarakat yang sudah marah sempat melempar batu ke kaca kantor.
"Saya redakan, meminta jawaban pimpinan perusahaan. Saat saya tanya, katanya sudah disampaikan, manajemen bilang, belum bisa hadir, jawabannya pun tidak jelas. Selama ini kami sudah niat baik, kami tidak pernah melakukan perusakan. Tapi atas permintaan kami mereka selalu beralasan, mendengar itu masyarakat langsung marah, sempat ricuh," kata Martoni.
Masyarakat yang tidak sabar lantas melempari kaca kantor, bahkan membakar kantor PT Foresta. Tak puas, masyarakat bahkan mengejar pimpinan perusahaan yang lantas dilarikan aparat penegak hukum (APH).
"Masyarakat tidak puas, pembakaran kantor, tambah sebelahnya. Di bengkel ada mobil parkir dibakar," sambungnya.
Bersamaan dengan itu, di area perkebunan PT Foresta yang ada di Desa Perpat, terdapat lahan yang terindikasi berada di atas tanah sertifikat masyarakat.
Di lahan tersebut, buah sawit juga dipanen masyarakat.
"Kami tidak terima, karena sudah disampaikan agar di tanah masyarakat itu, supaya tidak ada aktivitas. Ternyata kemarin dipanen, makanya hari ini juga kami panen massal ke Desa Perpat, meneruskan dari yang dilakukan perusahaan kemarin," ucap dia.
Sepulang dari Desa Perpat, masyarakat lalu berpatroli melewati area sekitar kantor dan pabrik karena mendengar perusahaan tengah dijaga APH.
Menurut Martoni, memang sampai di tempat kejadian banyak polisi berjaga. Saat melewati kantor perusahaan di TKME, banyak staf dan ada mobil menghalangi.
Masyarakat yang marah langsung membalikkan mobil di pinggir jalan. Kaca mobil lainnya pun dilempari batu.
Selanjutnya, masyarakat menebang pohon sawit di tiga jalan masuk PT Foresta. Aksi ini dilakukan masyarakat, karena jalan masuk ke perusahaan diduga berada di luar HGU.
Tepatnya ada tujuh pohon sawit yang ditebang masyarakat untuk menutup akses jalan ke kantor perusahaan sawit milik Sinarmas Group tersebut.
Masyarakat bahkan merusak tembok bertuliskan PT Foresta hingga membakar salah satu pos jaga.
(Posbelitung.co/dol/del)
Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini
PT Foresta Lestari Dwikarya
Bupati Belitung
Sahani Saleh
Kecamatan Membalong
hak guna usaha (HGU)
| Tim Gabungan Gerebek Sarang Narkoba di Sukamadai Bangka Selatan, 11 Warga Pesta Narkoba |
|
|---|
| KPK Tetapkan Gubernur Riau Tersangka Kasus Pemerasan, Kode '7 Batang' untuk Fee Proyek |
|
|---|
| Gubernur Bangka Belitung Cabut Laporan, Sudahi Polemik Dana Mengendap Rp2,1 Triliun |
|
|---|
| Tambang Ilegal di Merbuk-Kenari-Pungguk Bangka Tengah Kembali Marak, Tower SUTT Terancam Roboh |
|
|---|
| Salah Input Rp2,1 Triliun, Pemprov Bangka Belitung Laporkan BSB ke Polda |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.