Pos Belitung Hari Ini

Bangka Belitung Perlu Ekonomi Baru Lepas dari Ketergantungan Timah, Aon Effect Jadi Momentum

Imbas terseretnya Aon, pengusaha timah asal Koba dalam pusaran kasus mega korupsi tata niaga komoditas di IUP PT Timah Tbk mulai terasa di Babel.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini edisi Rabu, 29 Mei 2024 

“Saya yakin memang akan ada dampak negatif dari kasus penegakan hukum Aon ini, tetapi sebenarnya akan ada celah-celah baru yang dibutuhkan untuk kita bisa keluar dari Aon Effect itu,” tukasnya.

Selain Prof Ibrahim, seminar juga menghadirkan narasumber berkompeten lainnya mulai dari Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam Kementerian Investasi/PKPM, Ratih Purbasari Kania, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Harwendro Adityo Dewanto, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dan Pj Gubernur Babel Safrizal ZA sebagai keynote speaker yang dipandu Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.

Seminar dibuka dekan kata sambutan dari CEO Tribun Network, Dahlan Dahi secara virtual. Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Dahi menyambut baik kegiatan seminar nasional yang digelar oleh Bangka Pos.

Menurutnya, seminar ini dapat menjadi langkah untuk melihat atau menemukan arah pembangunan Provinsi Bangka Belitung.

“Saya berharap diskusi yang dipelopori Bangka Pos menjadi sesuatu yang berguna bagi Babel dan mendorong kita mempertanyakan arah pembangunan provinsi ke depannya,” ujar Dahlan.

Sektor Biru Hijau

Sementara Pj Gubernur Babel Safrizal ZA tak menampik, sektor pertambangan memegang peranan penting dalam laju perekonomian Provinsi Bangka Belitung. 

Oleh karena itu pihaknya mengatakan pentingnya pabrik pengolahan untuk melakukan ekspor dan impor, serta perlunya mendorong UMKM yang mampu mengolah bahan timah menjadi produk kreatif.

“Timah ini nikmat Tuhan yang harus kita tata dan kelola, harus ada ekspor tapi pertumbuhannya harus diukur dari impornya juga. Ada cendera mata bahan timah tapi pembuatnya dari luar, artinya penting kita memanfaatkan timah agar dikelola dengan baik,” kata Safrizal saat menjadi keynote speaker seminar.

Tak hanya mengandalkan sektor pertambangan namun sektor biru hijau atau pertanian dan kelautan perlu didoron untuk meningkatkan perekonomian Babel.

“Kontribusi pertumbuhan ekonomi kita paling tinggi sektor timah, kedua disumbangkan industri pengolahan yang ini timah juga. Lalu baru sektor biru hijau, yang harus kita gerakkan dengan optimal,” ujar Safrizal.

Manfaatkan Pulau

Ia mengungkapkan, sektor pertambangan, potensi pertanian, perikanan dan kelautan juga perlu didorong terlebih Provinsi Babel memiliki 507 pulau yang perlu dimanfaatkan secara optimal.

Safrizal pun tak segan mempersilakan sejumlah pihak, untuk dapat memanfaatkan pulau demi kebaikan masyarakat dan perekonomian sesuai aturan berlaku.

“Banyak budidaya yang bisa dilakukan, silakan berebut pulau yang memanfaatkan seperti pengembangan penyu ataupun hal lain,” jelasnya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved