Wawancara Khusus

Dua Dugaan Penyelundupan Timah Lolos dari Pelabuhan Tanjung Ru, Begini Penjelasan Kadishub Belitung

Dua kasus dugaan penyelundupan timah yang dikirim dari Pelabuhan Tanjung Ru, Belitung menjadi sorotan.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung, Ramansyah, saat berbincang dengan host Dialog Ruang Kita Pos Belitung Disa Aryandi, Jumat (28/6/2024). 

J: Yang dibicarakan dari sisi hilir, muaranya, yang faktanya seperti itu, lolos dan tertangkap. Perlu diketahui ada sisi hulu, ketika ada pengusaha untuk mengirim barang, sudah rapi, baik dokumen maupun pengangkutan. Kami hanya memeriksa dokumen. Harusnya sisi hulu dibenahi, kalau harus legal, diurus legal, baik surat dan rekomendasi sehingga tidak menjadi masalah. Kami hanya menerima barang jadi di pelabuhan.

Oleh karena itu kami undang kepala desa. Desa sebagai unsur masyarakat juga harus proaktif kalau ke depan kami tidak punya kewenangan memeriksa, ditegakkan sanksi sosial, supaya masyarakat bisa berbuat untuk menghakimi ketika ada barang-barang yang dicurigai.

T: Kemarin sempat digelar rapat, bagaimana hasilnya?

J: Hasilnya bahwa pihak kepolisian persoalan pengawasan harus dibicarakan tingkat kabupaten yang menjadi agenda rapat Pj Bupati dan Forkopimda. Kami sangat setuju sekali kalau ada rapat di tingkat kabupaten. Lalu, masing-masing sektor aktif bergerak, mereka berusaha meningkatkan frekuensi piket bagi anak buah masing-masing, mengoptimalkan staf kami dalam pengawasan. Serta akan ada razia gabungan sebagai kesimpulan rapat.

Kemarin ada informasi dari Kepala UPT BPTD, bahwa ada pelabuhan tikus di Desa Pegantungan. Terbukti ada kapal nelayan membawa arak dan mungkin narkoba. Kami mengkhawatirkan pengiriman barang-barang ilegal tidak hanya dilakukan di pelabuhan resmi, tapi masuk dan keluarnya dari jalan-jalan tikus.

Karena itu kami, upayanya peningkatan pengawasan yang lebih intensif untuk menutup peluang agar tidak terulang pengiriman barang-barang ilegal. Bahkan sudah saya laporkan BPTD Provinsi untuk menggelar rapat. Ini isu provinsi juga sehingga menjadi isu regional yang ditangani bersama. Mengurus pelabuhan tidak cukup Dishub, kepolisian, BPTD, dan ASDP, ini perlu sinergitas seluruh elemen baik kecamatan, kabupaten maupun tingkat provinsi untuk bergerak bersama.

T: Apakah sebelumnya pernah terjadi hal seperti ini sebelum tertangkap?

J: Diketahui sekarang persoalan timah ini sedang viral, tata kelola ekspor timah sehingga menjadi komoditas urgen bagi perekonomian Bangka Belitung. Ini juga masalah serius, bukan hanya penambangan, tapi juga pengiriman. Sejauh ini disinyalir ada juga terjadi, tapi tidak tereskpose. Tidak tertangkap, tidak termonitor, dan tidak terpublikasikan. Apalagi pelabuhan tikus di Pegantungan terbuka, bukan hanya timah sehingga butuh sinergitas bersama.

Nilai 10 ton dan 8 ton apakah luar biasa ketika lolos dari Belitung? Luar biasa. Bukan persoalan pada komoditas, tapi pada persoalan pengawasan dan tata kelola. Oleh karena itu kalau harus dikirim secara legal, ya urus secara legal. Kita tidak menafikkan bahwa timah sektor unggulan, di samping sektor lainnya.

T: Dari dua pengiriman timah ilegal yang terjadi, apa isi dokumen manifesnya?

J: Yang pertama daging babi. Yang kedua saya belum dapat laporan detail apa membawa ikan atau barang-barang lain. Modus operasinya biasanya ditumpuk komoditas makanan.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved