Pilkada Bangka Belitung 2024

Gagasan Cagub Pilgub Babel 2024 Erzaldi Rosman dan Hidayat Arsani, Eventonomics Vs BUMD Innovations

Debat publik kedua calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Babel 2024 dilaksanakan 18 November 2024 malam ini.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Kamri
Dok. Bangkapos.com
Momen gelaran debat publik pertama calon gubernur dan wakil gubernur Pilgub Bangka Belitung 2024 yang berlangsung Rabu (23/10/2024) lalu. 

Salah satu yang ditawarkannya adalah adanya pengembangan dan inovasi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD Innovations) sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"BUMD ini sekarang tidak jalan, karena ada sumber politik, karena salah menempatkan orang.

Kalau saya jadi tidak mau BUMD dicampur politik, harus yang betul-betul profesional," ujarnya.

Ia menyebutkan BUMD Innovations itu akan dibentuk seusai dengan sektor masing-masing.

Mulai dari BUMD Timah, BUMD Perkebunan, BUMD Pariwisata dan BUMD Perikanan-Kelautan.

"Akan ada direktur yang mengelola. Dari uang itulah nanti akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Hidayat Arsani optimis keberadaan BUMD Innovations bisa meningkatkan sekitar 30 sampai 40 persen pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kita jangan sekali-kali (hanya) berharap pada royalti timah, kita punya kelautan belum tersentuh.

Ekspor ikan bukan dari Bangka Belitung tapi pulau lain, makanya tidak tercatat," katanya.

Baca juga: Debat Publik Kedua Pilkada Belitung Timur 2024: Harapan, Air Mata dan Dedikasi untuk Masa Depan

Hidayat Arsani juga menekankan adanya pengembangan hilirisasi baik itu di sektor pertambangan, perkebunan ataupun perikanan sekalipun.

"Masak timah ini hanya kirim balok saja, masak kita hanya kirim balok kayu saja ke Malaysia kirim kursi, meja juga dong biar ada yang nambah pekerjaan dan ada nilai tambah.

Kalau kita hanya bahan baku saja, tenggelam kita," jelas Hidayat Arsani.

Ia juga memastikan akan melakukan tata kelola birokrasi dengan menempatkan orang-orang yang tepat sesuai kemampuan dan tidak ada unsur kepentingan lain.

"Dengan SOP dan standar ilmunya, ini anggaran Rp 400 milliar harus dirinci bener tidak, jangan anggaran Rp 400 milliar saya dapat berapa.

Jadi kita kadang-kadang berpikir Bangka Belitung perlu reformasi," tegasnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved