Welly Bos SPBU Kejora Tersangka Dugaan Pencemaran Lingkungan, Mau Damai dengan Warga dan Ganti Rugi

Bos SPBU 24.331.115 Kejora, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Babel ini, adalah tersangka kasus pencemaran lingkungan.

Penulis: Adi Saputra | Editor: Alza
Bangkapos.com/adi
Warga mengembalikan air galon bantuan SPBU Beluluk, Bangka Tengah, Minggu (15/7/2024). Warga saat itu kecewa atas solusi yang ditawarkan pihak SPBU. 

Saya ada dua sumur bor dan satu sumur gali, sudah tercemar semua serta berbau tidak bisa digunakan terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan memasak atau konsumsi," tambahnya.

Diakuinya memang, keluhan masyarakat ini sudah dua kali terjadi sejak 2015 lalu.

Tapi pihak SPBU telah memberikan solusi, namun sejak awal 2023 lalu mata air warga sekitar kembali tercemar semua.

Meskipun air yang dikeluarkan dari mata air jernih akan tetapi tidak bisa digunakan untuk memasak atau dikonsumsi warga karena bau menyengat.

Walaupun ada bantuan air dari pihak SPBU tapi tidak mencukupi kebutuhan warga sekitar, khususnya di musim kemarau tiba.

"Dulu pernah terjadi seperti ini kita dikasih bantuan mata air, tapi awal tahun 2023 lalu semua mata air kami tercemar lagi dan tidak bisa digunakan sama sekali.

Hanya bisa untuk mandi, cuci pakaian, piring. Itu pun baunya menyengat sekali," terang Baharudin.

Oleh sebab itu, kata Baharudin dirinya bersama warga yang lain kebingungan dan merasa cemas dengan tercemarnya mata air warga.

Karena harus setiap hari membeli air untuk dikonsumsi akibat mata air yang dimiliki warga sudah tercemar.

"Beli air galon kami untuk dikonsumsi, kalau mau menggunakan air yang keluar dari mata air yang tercemar bisa bahaya dan baunya saja sudah menyengat, jadi kami tidak berani mengkonsumsi," ucapnya.

Ketua RT 04 Dusun Sit Sampun, Heru menyebutkan sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa maupun  SPBU terkait persoalan tercemarnya mata air warga yang terdampak bau BBM dan tidak bisa digunakan.

"Sudah saya sampaikan ke Kades dan pihak SPBU, nanti Kamis ini kami akan menggelar pertemuan di Balai Desa terkait persoalan yang terjadi di warga saya," sebut Heru.

"Intinya kami ingin mencari solusi, apabila di SPBU nanti ada kebocoran atau masalah kami minta segera diperbaiki agar persoalan ini cepat selesai.

Dan mata air warga tidak tercemar serta bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Diakunya memang dari pihak dinas, telah hadir dan memeriksa air serta melihat langsung air warga yang tercemar dan berbau BBM untuk dilakukan tindak lanjut agar ada solusi.

"Ada orang dinas provinsi datang ke rumah warga melihat dan mengecek langsung.

Akan tetapi belum tahu nanti hasilnya seperti apa tapi kami sangat berharap persoalan warga cepat terselesaikan," pinta Heru. (Bangkapos.com/Adi Saputra)

 

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved