TNI Tembak TNI di Belitung

Penangkapan Pelarian Sertu Hendri, dari Perampokan hingga Penembakan di Belitung

Hendri bukan sekadar pelarian biasa. Ia adalah disertir yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 setelah terlibat serangkaian pelanggaran

|
Penulis: Dede Suhendar | Editor: Teddy Malaka
Ist
Penangkapan Pelarian Sertu Hendri, dari Perampokan hingga Penembakan di Belitung 

Hal ini setelah aparat berhasil menemukan mobil yang digunakan Sertu Hendri di rumah warga yang berlokasi di Desa Air Seruk, Kecamatan Sijuk pada Senin (13/1/2025) siang.

Rumah itu ditempati seorang wanita tua yang kebetulan mengenal pelaku.

Kebetulan Sertu Hendri pernah bertugas di Belitung.

"Rumah itu milik nenek-nenek sudah tua dan memang mengenal pelaku ini.

Karena sebelumnya pelaku ini bertugas di Belitung dan di Desa Air Seruk ini sempat ada TMMD," jelas Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

Dikemukakannya, Sertu Hendri tiba di rumah nenek berusia 77 tahun itu pada saat azan shalat Subuh.

Pelaku kemudian memarkirkan mobil Toyota Fortuner abu gelap plat AD 1092 GM itu di halaman samping rumah sang nenek.

Sangk nenek sempat bertemu Sertu Hendri.

Namun, ia tidak menaruh curiga lantaran masih menganggap Sertu Hendri masih anggota TNI AD aktif.

 Mobil Toyota Fortuner milik Sertu Hendri terparkir di Mako Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025). (Posbelitung.co/Dede Suhendar)
Pada saat bertemu itu, Sertu Hendri sempat menitipkan pesan kepada sang nenek.

"Pelaku ini pesannya cuman dua, saya nitip mobil dan mau ke Batam.

Karena kenal, si nenek ini tidak banyak tanya," kata Jaka.

Sertu Hendri pun tak berlama-lama usai menitipkan mobil tersebut.

Ia pun bergegas meninggal lokasi rumah nenek tersebut.

Ia diduga dijemput oleh seseorang.

Namun, sang nenek tidak melihat pelaku dijemput ataupun berjalan kaki.

"Karena nenek ini umurnya 77 tahun jadi sudah tua sekali," jelas Jaka.

Mobil yang dititipkan tersebut akhirnya diamankan di Mako Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin siang sekitar pukul 12.30 WIB.

Jaka mengungkapkan sebelumnya sempat berpapasan dengan pelaku pada saat upaya pencarian berlangsung.

Ketika itu, rombongan sedang melakukan penyisiran dari lokasi pesantren tempat penembakan Serma Randi.

Rombongan Jaka bersama anggota Kodim 0414 Belitung menyisir menuju Desa Air Seruk.

Di perjalanan, tiba-tiba dari arah depan melaju mobil pelaku sehingga Jaka langsung memerintahkan balik arah.

"Ketika kami putar balik sudah tidak kelihatan, sepertinya dia berputar arah juga tapi dari jalan lain.

Karena waktu kami putar, itu mobilnya langsung ngebut.

Prediksi Jaksa terbukti, saat mobil pelaku ditemukan di rumah warga di Desa Air Seruk.

Saat ini tim terus berupaya melakukan pengejaran dengan mempeketat pintu keluar seperti bandara dan pelabuhan.

Penyebab Sertu Hendri Desersi dan Kini DPO dan Terlibat Penembakan anggota Subdenpom di Belitung

Dipecat dari Dinas Militer

Sertu Hendri kini menjadi perburuan setelah nekat menembak anggota Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025).

Ia merupakan disertir atau lari dari satuan dan kini masuk DPO semenjak 2024 lalu dari Korem 042/Gapu, Jambi.

Sertu Hendri pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023 lalu.

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer.

"Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKPnya di Palembang," kata Letda Cpm M Jaka Budi Utama.

Sertu Hendri sebelumnya sempat berdinasi di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu.

Terakhir yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Air Pelempang jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.

"Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah," ujarnya.

Jajaran Subdenpom Persiapan Belitung awalnya belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi.

Berdasarkan laporan istri sirih pelaku dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi tersebut.

Ternyata pelaku sudah tiga minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirihnya.

"Istri sirihnya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga," kata Jaka.

Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan.

Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi. (Dede Suhendar)

Sumber: Pos Belitung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved