Pos Belitung Hari Ini
Bisnis Seksi Si Meja Goyang di Belitung Timur, Satu Meja Habiskan Rp100 Juta
Sedikitnya 20 meja goyang beroperasi di pinggir jalan raya melewati jembatan Sungai Manggar sampai dengan Pasar Sukamandi, Belitung Timur.
Sebelumnya ada semacam corong yang menjadi tempat masuk pasir dari hasil aktivitas para penambang yang dibawa ke meja goyang.
Asui (30), bos Pijay, mengaku meja goyang dibeli di Sungailiat, Kabupaten Bangka seharga Rp75 juta. Pria asal Jebus, Kabupaten Bangka Barat itu menyebut tidak ada yang memproduksi meja goyang di Pulau Belitung.
"Rp75 juta itu dulu, sekarang Rp55 juta, kan di Sungailiat produksinya, di Belitung tidak ada jualnya, yang buat Ahin namanya," kata Asui saat ditemui Bangka Pos Group di sebuah bangunan mirip gudang, tidak jauh dari meja goyang yang dioperasikan Pijay, Kamis (7/9/2023).
"Kalau modal keseluruhan sama tempatnya, Rp100 juta ngeluarin uang, lebih tipis-tipis lah, kalau modal kita bisa mitra sama bos," lanjut pria yang mengaku baru satu tahun memiliki meja goyang.
Asui datang ke Beltim sekitar 15 tahun yang lalu. Bermula dari penambangan, dia akhirnya menikahi warga setempat dan menetap di Beltim.
Menurut Asui, meja goyang lebih praktis dan kadar timah yang dihasilkan lebih akurat serta lebih bersih ketimbang menggunakan cara atau metode lainnya.
Saat ini usaha meja goyang yang dilakukan Asui sedang sepi karena banyak pesaing yang bermunculan di sekitar Kecamatan Damar, tidak seperti dulu bisa menggoyang timah dua hingga tiga ton per minggunya.
Saat ini, untuk mendapatkan timah satu ton Asui perlu membuka layanan meja goyang selama satu minggu. Sementara keuntungan terkecil yang diperoleh Asui mencapai Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan dalam keadaan bersih sudah dipotong gaji dan operasional.
Tak bisa berizin
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Kabupaten Belitung Timur, Harli Agusta mengatakan meja goyang bukan hal yang baru terjadi dan sudah marak mulai dari beberapa tahun lalu.
Katanya, meja goyang digunakan sebagai alat memurnikan timah atau yang disebut oleh orang setempat untuk menaikkan OC atau SN timah.
"Semacam meja bergoyang yang sebenarnya teknologi yang sudah dilakukan oleh perusahaan tambang dari zaman dulu, cuma sekarang lebih sederhana lagi, karena kapasitasnya sedikit kan," kata Harli, Kamis (7/9/2023).
Dalam jenisnya, menurut Harli Agusta meja goyang merupakan kegiatan pemurnian dan kegiatan pertambangan seperti itu dulunya harus ada IUP Operasi Kegiatan Khusus (OPK).
IUP OPK pemurnian ini biasanya dilengkapi dengan kegiatan smelting sehingga ada dua kegiatan pertambangan yakni, pemurnian dan peleburan timah.
"Tidak ada term (ketentuan) lain setelah itu, jadi dalam hal ini bisa dikatakan (meja goyang) mau dimasukkan ke dalam jenis kategori izin apa pun itu tidak bisa," jelasnya.
| Salah Input Rp2,1 Triliun, Pemprov Bangka Belitung Laporkan BSB ke Polda |
|
|---|
| Marwan Eks Kepala DLHK Bangka Belitung Curhat ke Presiden Prabowo Usai Vonis Bebas Dibatalkan MA |
|
|---|
| Guru PPPK Bangka Barat Terpaksa Berutang, Gaji di Bulan Oktober Masih Tertahan, Belum Dibayar |
|
|---|
| Pemprov Bangka Belitung Bantah Menkeu Purbaya Soal Dana Rp2,10 Triliun Mengendap di Bank |
|
|---|
| Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Korupsi CPO, Bisa Buat Renovasi 8.000 Sekolah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20230911-Pos-Belitung-Hari-Ini-Senin-11-September-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.